Friday, April 13, 2018

Konsep Manajemen Risiko dalam K3


Manajemen risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen proses organisasi dan merupakan proses yang berjalan terus-menerus (continuously). Tim pelaksana kegiatan manajemen risiko terdiri dari mutlidisiplin keilmuan dan latar belakang. Anggota tim tersebut harus memiliki pemahaman yang detail pada setiap istilah dalam kegiatan manajemen risiko dan juga pemahaman terkait kegiatan yang sedang dianalisa risikonya agar proses kegiatan manajemen risiko berjalan dengan efektif dan efisien.


Overview Manajemen Risiko


Dalam AS/NZS 4360:2004, kegiatan manajemen risiko memiliki enam tahapan, yaitu penetapan konteks, identifikasi hazard, analisa risiko, evaluasi risiko, pengendalian risiko dan monitoring serta tinjauan ulang, yang dijabarkan sebagai berikut:
  1. Tetapkan konteks dan tujuan kegiatan yang akan dikelola risikonya
    Menetapkan strategi, kebijakan organisasi dan ruang lingkup manajemen risiko yang akan dilakukan.
      
  2. Identifkasi risiko
    Mengidentifikasi apa, mengapa dan bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya risiko untuk analisis lebih lanjut.
      
  3. Analisis risiko
    Dilakukan dengan menentukan tingkatan probabilitas dan konsekuensi yang akan terjadi. Kemudian ditentukan tingkatan risiko yang ada dengan mengalikan kedua variabel tersebut (Probabilitas X Konsekuensi).
      
  4. Evaluasi risikoMembandingkan tingkat risiko yang ada dengan kriteria standar. Setelah itu tingkatan risiko yang ada untuk beberapa hazards dibuat tingkatan prioritas manajemennya. Jika tingkat risiko ditetapkan rendah, maka risiko tersebut masuk ke dalam kategori yang dapat diterima dan mungkin hanya memerlukan pemantauan saja tanpa harus melakukan pengendalian.
       
  5. Pengendalian risiko
    Melakukan penurunan derajat probabilitas dan konsekuensi yang ada dengan menggunakan berbagai alternatif metode, bisa dengan transfer risiko, dan lain-lain.
                
  6. Monitor dan Review
    Monitor dan review terhadap hasil sistem manajemen risiko yang dilakukan serta mengidentifikasi perubahan-perubahan yang perlu dilakukan.

Jadi dalam konsep manajemen risiko, risiko itu dapat diukur sehingga dapat ditentukan langkah pencegahan yang tepat. Untuk menilai total risiko dapat di klik disini. Dan contoh perhitungannya berdasarkan studi kasus dapat dilihat disini.


Semoga bermanfaat,

Salam,

No comments:

Post a Comment

Rekomendasi Artikel Lain Untuk Anda: