Tuesday, April 10, 2018

Anatomi dan Fisiologi Telinga dan Hubungan dengan NIHL



Anatomi Telinga

Telinga merupakan organ halus yang mampu mendeteksi rentang bunyi yang luas. Menurut Patricia E. Connelly dalam Hearing Loss, struktur anatomi telinga terdiri dari:

Sumber: Encyclopedia Britanica, Inc, 1997

a. Telinga bagian luar

Telinga bagian luar terdiri daun telinga (pinna) dan lubang telinga sampai membran tympani. Lubang telinga berbentuk seperti huruf ‘S’ dan panjangnya sekitar 1 inchi pada orang dewasa. Di dalamnya terdapat rambut dan kelenjar yang memproduksi serumen yang membantu sebagai lubrikan. Telinga bagian luar berfungsi sebagai pendeteksi suara dan menyetarakan tekanan.


b. Telinga bagian tengah

Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga (membran tympani) yang merupakan pembatas antara telinga bagian luar dan telinga bagian tengah. Getaran pada membran timpani akan ditransmisikan melalui malleus, incus dan stapes. Stapes berfungsi untuk mentransmisikan getaran ke telinga bagian dalam.


c. Telinga bagian dalam

Telinga bagian dalam terdiri dari koklea dan saraf pendengaran. Bentuk koklea menyerupai rumah siput dan ditengahnya terdapat serabut saraf yang terhubung dengan otak yang disebut organ korti. Organ korti terdiri dari beribu-ribu sel rambut yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke otak. Jika sel rambut ini selalu menghantarkan suara dengan frekuensi yang tinggi maka sel rambut akan kelelahan dan kemudian mati. Kerusakan seperti ini bersifat irreversible (tidak dapat kembali pulih).




Fisiologi Telinga

Menurut John Ridley dalam bukunya yang berjudul Kesehatan dan keselamatan kerja, cara kerja pendengaran sebagai berikut:
  1. Pulsa-pulsa tekanan bunyi memasuki telinga luar dan menyebabkan gendang telinga bergetar.
  2. Getaran ini dipindahkan melalui telinga bagian tengah oleh satu kumpulan yang terdiri atas tiga lubang kecil, yang dikenal sebagai ossicles, ke jendela oval telinga terdalam.
  3. Jendela oval memindahkan getaran tersebut ke cairan di dalam telinga terdalam.
  4. Cairan tersebut membawa getaran tadi ke sel-sel rambut koklea yang peka.
  5. Sel-sel rambut koklea ini menerjemahkan getaran tersebut menjadi sinyal-sinyal listrik yang diteruskan ke otak yang kemudian ditafsirkan sebagai bunyi-bunyian.


Anatomi dan Fisiologi Sistem Pendengaran Penderita Noise Induced Hearing Loss (NIHL)

Noise Induced Hearing Loss (NIHL) disebabkan oleh kerusakan pada telinga bagian dalam (koklea) khususnya pada sel rambut yang mengubah getaran dalam cairan koklea menjadi sinyal listrik yang dapat dibawa oleh saraf pada koklea ke otak. NIHL dapat bersifat reversible maupun permanen (Irreversible). 

Telinga Normal  Vs  Telinga Penderita NIHL


NIHL yang bersifat reversible ini disebabkan oleh perubahan sub-mikroskopik pada rambut sel sehingga membahayakan fungsinya. Sedangkan NIHL yang bersifat permanen disebabkan oleh kematian sel rambut yang dapat terjadi seketika akibat pajanan bising. Sel rambut yang telah mati tidak dapat tumbuh kembali atau digantikan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan fungsi sistem saraf koklea setelah terjadinya pajanan yang terus-menerus (Liberman and Kujawa, 2010).

Apa daja jenis-jenis Noise Induced Hearing Loss (NIHL)? yuk klik disini untuk mengetahuinya lebih lanjut.




Semoga Bermanfaat,

Salam,


------
Referensi:
- Ridley, John. (2008). Ikhtisar Kesehatan dan Keselamatan Kerja, edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga
- Connelly, P. 2005. ‘Hearing loss’, Your Guide to Better Hearing, [online], Better Hearing Institute, pp. 4-6. Dari: http://www.betterhearing.org/pdfs/e-Guides/YourGuideBuyingHearingAids.pdf

No comments:

Post a Comment

Rekomendasi Artikel Lain Untuk Anda: